P2S3
Ponpes Sukorejo Situbondo, Jalin Kersama
dengan Universitas Al-Azhar
Pendidikan Jum'at,
03 Januari 2020 | 09:18 WIB
Jurnalis: Fatur Bari
FaktualNews.co/Fatur Bari/
KHR Ahmad Azaim
Ibrahimy, saat mendampingi mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
SITUBONDO, FaktualNews.co – Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo,
Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,
melakukan kerjasama di bidang keilmuan dengan Universitas Al-Azhar, Kairo
Mesir, Rabu (3/7/2019).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ponpes
Sukrejo, Situbondo dengan Universitas Al-Azhar tersebut, dilakukan bersamaan dengan
kegiatan akbar Haflah Ikhtitam wa al-Dirasah atau kegiatan akhir dari
perkuliahan masa akademik 2017-2019.
KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Ponpes Sukorejo, Situbondo
mengatakan, ada lima poin kerjasama di bidang keilmuan dengan Universitas
Al-Azhar, Kairo Mesir. Diantaranya, tukar menukar Dosen, mahasiswa, kegiatan,
beasiswa antara santri dan mahasantri yang berprestasi dan pengakuan status
pendidikan oleh al-Azhar.
”Ini merupakan langkah maju Ponpes Sukorejo, Situbondo, karena
Universitas Al-Azhar merupakan salah satu universitas terbaik di dunia,”kata
cucu Pahlawan Nasional KHR As’ad Syamsul Arifin, Rabu (3/7/2019).
Kiai Azaim menambahkan, Al-Azhar memiliki hubungan diplomasi
yang sangat kuat. Bahkan, ketika Al-Azhar memberikan pengakuan kepada lembaga
pendidikan dalam seperti pondok pesantren (Ponpes), maka secara otomatis, dunia
internasional akan memberikan perhatian lebih terhadap Ponpes tersebut.
“Langkah ini merupakan salah satu bentuk untuk mengembangkan apa
yang kita kenal dengan sistem tradisional pondok pesantren, agar pondok
pesantren diakui secara luas,” ujar Kiai Azaim.
Sementara itu, Prof. Ibrahim Sholah Sayyid Sulaiman al Hud Hud
selaku mantan Rektor Al-Azhar mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama
tersebut, karena ada kesamaan keilmuan antara Ponpes Salafiyah Syafi’iyah
Sukorejo dengan Universitas Al-Azhar. “Banyak sekali kesamaan, khususnya dalam
tiga hal,” katanya dengan berbahasa Arab.
Menurutnya, tiga hal kesamaan tersebut, yakni penyetaraan ijazah
yaitu ijazah yang dikeluarkan oleh al-Azhar di Kairo dengan ijazah yang
dikeluarkan oleh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Juga
pertukaran mahasiswa dan pertukaran pengajar.
Prof. Ibrahim Hud Hud mengaku, bahwa Universitas Al-Azhar
membuka kerjasama dengan seluruh universitas di belahan dunia. Ia juga mengaku,
semenjak berdiri, Universitas Al-Azhar selalu mengajarkan ilmu moderat kepada
seluruh umat manusia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dadak
sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan Ponpes Sukorejo, Situbondo.
“Ma’had Ali adalah pendidikan berbasis pesantren yang
disetarakan, dan diakui dengan universitas. Ini adalah terobosan bagi dunia
pendidikan kita,” ujar Emil Dardak, saat menghadiri wisuda Ma’had Ali Ponpes
Sukorejo, Situbondo.
Menurutnya, ma’had Aly merupakan pendidikan yang memiliki
kekhasan. Dimana kurikulum yang diajarkan berbasis pesantren dan kitab kuning.
Dosen nya pun dari kalangan ulama dan kiai.
“Ini merupakan aset bangsa kita. Karena lulusan Ma’had Aly ini
mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang punya tingkat keilmuan tinggi,”
pungkasnya.

Komentar
Posting Komentar